Investasi dan penjualan di dalamnya – berbeda dulu, berbeda hari ini. Kata “investasi”, yang dulu tampak eksklusif, semakin sering digunakan saat ini. Ya? Ini adalah tanda bahwa berinvestasi menjadi lebih terbuka dan sangat penting bagi semua orang, termasuk Anda.
Nyatanya, menabung saja tidak cukup. Kita juga perlu menginvestasikan kekayaan dalam bentuk yang berbeda untuk mendapatkan nilai lebih dari tabungan, lebih cepat. Dengan berinvestasi, kami meningkatkan pendapatan kami di luar pekerjaan inti kami dan membuat tabungan kami menambah nilai dalam jangka panjang.
Mengingat pentingnya berinvestasi, artikel ini akan memberi Anda semua yang Anda butuhkan untuk memahami investasi dan seluk-beluknya. Kami berharap artikel ini dapat meningkatkan pemahaman Anda dan pada akhirnya membantu Anda mengidentifikasi investasi yang baik untuk masa depan.
Pada langkah pertama, mari kita tentukan jenis investasinya!
Daftar Isi
Jenis-Jenis Investasi
Jenis-jenis investasi yang dikenal di negara kita biasanya dibagi menjadi 4 jenis investasi yang banyak digunakan di negara kita; yaitu (1) Aset Tunai/Kas, (2) Pendapatan Tetap, (3) Saham, dan (4) Fisik. Masing-masing jenis memiliki risiko tersendiri sesuai dengan return yang diharapkan (return on investment).
(1) Tunai
Menginvestasikan uang tunai berarti memegang modal dalam bentuk uang dengan lembaga perbankan. Risikonya relatif rendah, begitu juga pengembaliannya. Beberapa produk investasi yang termasuk dalam kategori ini adalah:
Tabungan
Banyak dari Anda mungkin tidak tahu bahwa menabung adalah investasi. Tabungan disebut investasi karena memberikan nilai berupa bunga. Suku bunga tabungan biasanya disesuaikan dengan bank penerbit dan jenis tabungan. Suku bunga dihitung sebagai persentase per tahun.
Manfaat memegang investasi ekuitas adalah fleksibilitasnya. Kita dapat menarik uang dari rekening tabungan kapan saja, di mana saja. Yang penting ada bank, ATM atau mini market yang menawarkan tarik tunai. Kita bahkan dapat dengan mudah menggesek kartu kita untuk menarik uang, menghabiskan tabungan kita sendiri. Dalam hal penyetoran dana, tTabungan tidak mengenakan batasan nominal atau waktu penyetoran. Dari segi risiko, tabungan memiliki risiko yang sangat rendah. karena tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi.
Kelemahannya adalah tabungan sangat mudah ditarik sehingga seringkali tidak bertahan lama (terutama jika Anda boros). Selain itu, bunganya relatif rendah, sehingga nilai tambah tidak terlalu terasa. Terakhir, perlu dicatat bahwa tabungan lebih cocok untuk investasi jangka pendek.
Deposito
Deposito adalah bentuk produk investasi berjangka yang ditawarkan oleh bank dan memiliki jangka waktu tetap (misalnya 1, 3, 6 atau 12 bulan).
Manfaat dari investasi deposito adalah membuat Anda lebih konsisten dengan investasi Anda karena uang Anda tidak dapat ditarik secara sembarangan. Suku bunga deposito juga sedikit lebih tinggi dibandingkan tabungan, sehingga return yang dihasilkan lebih tinggi.
Namun, investasi jangka panjang ini juga mempersulit Anda untuk menarik dana dalam kondisi mendesak, karena dana hanya dapat ditarik dari rekening kustodian dalam jangka waktu yang telah disepakati. Selain itu, setoran awal minimum biasanya melebihi tabungan.
(2) Pendapatan Tetap
Dengan investasi yang satu ini, seperti dibayar dengan tabungan Anda. Tapi sungguh, jumlahnya tidak lebih dari 10% per tahun. Pendapatan tetap juga kurang terpengaruh oleh fluktuasi pasar.
Produk yang paling umum adalah obligasi (bukti pinjaman kepada perusahaan atau negara). Anda dapat menjual obligasi kepada orang lain. Pendapatan berasal dari tingkat bunga utang (disebut tiket lebih dari deposito) dan keuntungan dari penjualan obligasi.
Obligasi biasanya memiliki jangka waktu lebih dari 1 tahun. Dengan demikian, investasi ini tampak kurang fleksibel tergantung pada pasar dan likuiditas produk. Namun, obligasi cukup likuid karena dapat diperdagangkan kembali ke pihak lain. Obligasi bahkan tergolong sangat aman dan cukup menarik.
Salah satu risiko obligasi adalah penyitaan dana akibat kebangkrutan perusahaan. Oleh karena itu, banyak ahli menyarankan masyarakat untuk memilih ORI (Obligasi Ritel Indonesia, Pembiayaan Pemerintah) sebagai investasi pendapatan tetap jika ingin lebih aman dalam jenis investasi ini.
(3) Saham
Saham adalah penyertaan pada perusahaan (emiten) yang memberikan saham pada perusahaan tersebut. Saham dibeli dalam lot (masing-masing 100 saham) melalui perusahaan investasi. Sertifikat saham digunakan sebagai bukti kepemilikan persentase tertentu (tergantung jumlah saham yang Anda beli) dari aset perusahaan.
Jenis investasi ini sangat populer di kalangan pebisnis. Alasan untuk ini adalah bahwa saham memiliki potensi pengembalian yang tinggi (yang berarti risikonya juga tinggi, tetapi itu berarti risikonya juga sangat tinggi). Nilai tambah yang Anda terima berasal dari pembagian keuntungan perusahaan (dividen) dan hasil penjualan saham. Berinvestasi dalam saham membutuhkan intuisi, kecerdasan, dan presisi tinggi untuk meminimalkan risiko.
(4) Fisik
Bentuk investasi ini dipilih oleh banyak orang karena penampilannya dan sangat cocok untuk jangka panjang. Ketika Anda melakukan investasi fisik, Anda akan merasa memiliki sesuatu. Nilai tambah tinggi dan risiko rendah. Di sisi lain, investasi fisik cukup sulit karena membutuhkan modal yang besar (terutama pada jenis real estate).
Beberapa komoditas yang paling populer di negara kita adalah emas, properti, dan barang koleksi. Sebagai aturan, harga setiap produk meningkat setiap tahun. Kalaupun turun, harganya tidak akan turun terlalu jauh.
Emas lebih disukai karena sangat likuid (mudah dibeli, mudah dijual kembali). Pemula dapat membeli emas dalam bentuk perhiasan (dengan pengembalian biasanya tidak terlalu besar). Tapi kalau mau lebih serius lebih baik beli emas batangan atau koin karena tidak dipadatkan dan biaya produksinya nol. Ingatlah untuk membeli emas bersertifikat dan kemudian menyimpannya di tempat yang paling aman.
Real estate biasanya berupa tanah dan bangunan. Investasi ini bisa menjadi penghasilan tetap jika disewakan (tapi jangan lupa perhatikan nilai rasionya karena bisa berisiko menurunkan pendapatan, termasuk dari deposito). Sayangnya, real estat tidak likuid karena tidak bisa dijual dengan cepat saat uang dibutuhkan. Waspadalah terhadap pengembang dan pertimbangkan lokasi serta infrastruktur saat memutuskan untuk berinvestasi di sini.
Barang koleksi merupakan investasi yang menarik karena dapat memuaskan hobi sekaligus hobi. Pengembalian investasi ini dapat meroket untuk barang-barang langka. Namun, Anda harus benar-benar memahami materi tersebut agar tidak terkecoh. Untuk nilai tambah, Anda bisa menjualnya ke kolektor mati-matian atau melalui pelelangan. Beberapa koleksi bisa dijual ratusan juta, bahkan miliaran! Beberapa barang koleksi yang biasa dijadikan investasi adalah lukisan, perhiasan, perangko, barang antik, buku, dan mobil.
(5) Bentuk investasi lainnya
Reksadana
Reksa dana berarti menginvestasikan uang di berbagai posisi dengan bantuan manajer investasi (MI). Ada 4 jenis yaitu Fixed Income, Money Market, Equity dan Mixed.
Opsi ini sangat ideal bagi investor yang belum berpengalaman yang baru mengenal dunia investasi, atau bagi Anda yang tidak punya waktu untuk memantau investasi Anda sendiri, karena Manajemen Investasi siap mengelolanya untuk Anda. Saat ini, dana investasi sudah bisa dibuka dengan modal awal Rp100.000. Risiko reksa dana cukup rendah karena investasi Anda diinvestasikan pada posisi berbeda yang dapat saling mendukung jika salah satu posisi kalah.
Reksa dana bisa jadi sulit jika Anda tidak puas dengan kinerja MI. Tingkat keuntungannya tidak setinggi saham. Selain itu, Anda juga perlu memberikan biaya MI.
Forex Trading (perdagangan valuta asing)
Investasi ini termasuk spesies dengan risiko tertinggi karena negara kita menggunakan sistem mengambang bebas (tergantung pada penawaran dan permintaan pasar) yang sangat bervariasi. Orang ini sangat kompleks. Anda harus berhati-hati untuk membeli mata uang saat jatuh dan menjual saat naik. Untuk ini, Anda memerlukan kursus singkat dan simulasi dengan broker. Trading di pasar Forex dapat menyita banyak perhatian dan waktu. Untuk mencegahnya, Anda bisa menggunakan berbagai strategi seperti: B. Membatasi kerugian (menjual dengan harga rendah sebelum harga turun lebih jauh) dan hedging (melindungi aset).
Berinvestasi di Forex membutuhkan keterampilan yang sangat khusus, Anda harus dapat menganalisis tidak hanya secara fundamental tetapi juga secara teknis.